Senin, 06 April 2009

Orangtua yang sukses

Orangtua yang sukses adalah yang sanggup mendidik anaknya agar lebih baik dan lebih maju dari dirinya. Tetapi harus diingat bahwa kebaikan dan kemajuan tidak selalu berupa kelimpahan materi dan kenyamanan hidup, bahkan orangtua perlu was-was kalau di akhir hayatnya meninggalkan harta warisan berlimpah, sementara anak-anaknya secara mental tidak siap menerimanya. Jangan-jangan semua itu akan menjadi sumber konflik keluarga.

Lumayan

Menurut Islam, sangatlah tidak pantas kalau manusia menempatkan dirinya di bawah dominasi atau kungkungan alam bendawi. Manusia hanya pantas mengabdi pada Tuhan yang Maha Agung dan sebagai konsekuensinya harus melihat dunia ini dengan pandangan ke bawah. Kalau manusia menjadikan dunia sebagai target perburuan akhir dan dunia dijadikannya obyek pemujaan, maka pandangan hidup yang seperti inilah yang akan membawa pada tindakan syirik atau kufur, sementara pelakunya dinamakan musyrik atau kafir

Aktualisasi Kebebasan

Salahkah menjumpai Tuhan dan taat beragama disaat menderita..?? Tentu saja tidak. Karena Tuhan tidak mengenal birokrasi, baik yang menyangkut ruang maupun waktu, maka siapa pun, apa pun, di mana pun dan dalam situasi apa pun seseorang bisa menjumpai Tuhan untuk mengadukan segala persoalan hidupnya.

Siapa pun bebas untuk menjumpai Tuhan, sebagaimana mereka juga bebas untuk berpaling dari Tuhan, bahkan mengingkari Tuhan. Di sinilah keunikan beragama, dan di sini pula keluhuran seta kesucian kualitas manusia akan teruji.

Dalam menghayati iman dan cinta pada Tuhan, sesungguhnya seseorang tengah mengaktualisasikan kemerdekaannya yang paling tinggi dan tengah membebaskan diri dari dominasi egonya agar diganti dengan sifat-sifat ilahi. Proses internalisasi sifat Tuhan inilah barangkali yang tersirat dalam do'a: "Datanglah Kerajaan-Mu di hati ini, dan berlakulah Kerajaan-Mu dimuka bumi."

Mengapa menghayati iman merupakan pembebasan diri..?? Karena pilihan untuk mencinta serta pasrah pada Tuhan, sebagai sumber segala kebaikan, merupakan pilihan bebas, hasil sebuah pergulatan spiritual dan akal budi yang tak seorang pun bisa memaksa atau pun melarang. Karena itu, ketika seseorang berdialog dengan Tuhan, sesungguhnya pada waktu yang sama ia juga melakukan dialog dengan diri sendiri. Bahwa dialog itu dijiwai dengan rasa syukur, rasa penyesalan, penuh, permintaan, atau datar-datar saja, semuanya terpulang pada kesadaran dan situasi batin seseorang.

Dengan demikian ketika seseorang berdo'a atau tengah melakukan pengakuan dosa, semestinya juga disertai keinginan melakukan perbaikan diri. Karena kehendak dan karya Tuhan hanya berlaku pada mereka yang membuka dirinya bagi kehadiran Tuhan. Maka ketika makna dan fungsi agama dipahami dan dihayati tak lebih sebagai himpunan dogma tentang surga-neraka, atau ketika ritual agama diyakini hanya sebagai ritus pemutihan dosa, bisa dipastikan agama akan kehilangan etos dan spiritnya bagi pembinaan pribadi dan perilaku sosial yang mendukung terwujudnya peradaban. Do'a-do'a lalu berubah menjadi mantra-mantra untuk memperoleh kekebalan, untuk mengejar pangkat, untuk mengawetkan jabatan dan semacamnya.

Jika itu yang terjadi, maka ritual agama telah bergeser menjadi magi. Yaitu suatu upaya memperoleh tambahan kekuatan supranatural untuk memuaskan ego duniawi, bukannya sikap kepasrahan kepada Tuhan. Dalam kaitan ini maka benarlah sinyalemen kalangan psikiater Indonesia bahwa para pejabat tinggi negara lebih senang konsultasi ke dukun ketimbang ke psikiater atau pun ulama. Kalau pun pada ulama atau kiai, bisa jadi sikap batinnya tak beda dari ketika menghadap pada dukun untuk minta tambahan kekebalan diri.


Wudhu dan Kesucian Jiwa

Wudhu memiliki nilai sungguh mendalam. Selain disyari'atkan dalam rangka membina kesadaran guna memperhatikan kebersihan tubuh, ia juga menjadi simbol penyucian diri dari segala kotoran hati( maknawi ).

Pembasuhan kedua telapak tangan di samping karena banyak dipergunakan untuk menyentuh dan meraba, ia juga menjadi simbol pembersihan diri dari mentalitas korup, perbuatan menyakiti yang lain, dan pembunuhan.

Berkumur-kumur dari bau mulut yang berasal dari dalam perut dan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, ia juga harus menyucikannya dari kesembronoan lidah dalam mengumbar kebohongan.

Penghirupan air ke hidung menjadi pertanda besarnya anugrah nafas. Tengoklah ribuan orang terdampar di Rumah Sakit dengan menghabiskan biaya jutaan rupiah hanya untuk melancarkan pernafasan. Namun, seringnya kita lupa bersyukur. Sesuai dengan pepatah, Manfa¿at batang hidung tidaklah terasa selain ketika terserang flu.

Pencucian muka dan mata tiada lain agar menjaga kita dari pandangan dalam melihat aurat orang lain. Pembasuhan batok kepala dilakukan guna membersihkan pikiran kotor dan jahat.

Pembasuhan telinga dimaksudkan penyucian pendengaran dari mendengarkan aib orang lain dan omongan tidak bermakna. Berkaitan dengan pencucian kaki, yang terpenting adalah menyucikan kaki dari pergi ke tempat maksiat, bar, dan majlis gibah.

Ibnu Abbas meriwayatkan, disyari'atkan kebersihan itu tidak lain untuk menghilangkan kotoran hakiki.

Pembasuhan telapak tangan untuk menyantap hidangan surga, kumur-kumur karena karena akan bercakap dengan Tuhan, penghirupan air ke hidung untuk mencium wangi surga, pembersihan muka karena kelak bertemu Tuhan, pembasuhan tangan untuk perhiasan gelang, pembasuhan kepala sebagai pertanda mahkota, pembasuhan telinga untukj mendengarkan ucapan Tuhan, dan pembasuhan kaki untuk berjalan di Surga.

Dalam lima kali sehari, setidaknya, kita dianjurkan berwudhu. Begitu pula sebelum tidur (sesudah lelah dari aktivitas sepanjang hari yang tidak terlepas dari dosa dan kesalahan) , maupun setelah tidur menjelang subuh, ( sebelum melaksanakan tugas sehari-hari ). Tiada lain, hal itu untuk membersihkan diri dari kotoran lahir dan batin.

Wudhu yang bernilai adalah wudhu yang mengubah sikap, bukan wudhu sekadar wudhu.

Tips Kesehatan

1. Jawablah Telepon dengan telinga sebelah kiri

2. Jangan minum obat dengan air dingin

3. Jangan makan makanan berat setelah jam 6 sorte

4. Minum lebih banyak air pada pagi hari, sedikit minum air pada malam hari

5. Tidur yang baik adalah jam 10 malam sampai dengan jam 5 pagi

6. Jangan terlalu cepat berbaring setelah minum obat

7. Ketika baterai HP tinggal 1 bar, jangan angkat telp, karena radiasi meningkat hingga 100 x lipat . ingat bahwa kebaikan hati itu tidak pernah merugikan orang lain...!